Sabtu, 28 April 2012

Prabowo Subianto

Prabowo Subianto



Prabowo Subianto
Lahir Prabowo Subianto Djojohadikusumo
17 Oktober 1951
Jakarta, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Pendidikan SMA: American School In London, U.K. (1969, Akabri Darat Magelang (1970-1974, Sekolah Staf Dan Komando TNI-AD
Tempat kerja Perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (1974 – 1998)
Dikenal karena Politikus
Militer
Partai politik Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA)
Agama Islam
Anak Didit Prabowo
Orang tua Prof. Sumitro Djojohadikusumo
Kerabat Hashim Djojohadikusumo (saudara)
Situs web
Website Pribadi
Facebook Page Resmi
Twitter Resmi
Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo (lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951; umur 60 tahun) adalah seorang mantan Danjen Kopassus, pengusaha dan politisi. Prabowo adalah calon presiden dalam pemilu presiden Republik Indonesia 2009 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA). Karena perolehan suara Partai Gerindra kurang dari 20%, Prabowo maju sebagai calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri. Saat ini Prabowo sedang bersiap untuk kembali maju sebagai calon presiden di pemilu presiden 2014.

Daftar isi

Kehidupan pribadi

Anak dari begawan ekonomi Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo, ini menikah dengan Titiek Prabowo, anak Presiden Soeharto, akan tetapi bercerai setelah dicopot jabatannya oleh Presiden Habibie melalui mantan Pangab Wiranto karena keterlibatan oknum Kopassus dalam kasus penculikan sejumlah aktivis LSM dan pelanggaran HAM.[1]
Prabowo juga adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia dan Ketua DPAS pertama dan anggota BPUPKI.

Karir Militer Prabowo

Prabowo Subianto sering disebut sebagai seorang jendral kontroversial. Prestasi, dan kontroversi Prabowo dimulai saat ia mendaftarkan diri di Akademi Militer Magelang pada tahun 1970. Lulus pada tahun 1974, tahun 1976 Prabowo dipercaya sebagai Komandan Pleton Para Komando Grup I Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) dan ditugaskan sebagai bagian dari operasi Tim Nanggala di Timor Timur.

Operasi Pembunuhan Presiden Fretilin Nicolau Lobato

Pada bulan Desember 1978, Kapten Prabowo memimpin pasukan Den 28 Kopassus yang ditugaskan untuk membunuh pendiri dan wakil ketua Fretilin, yang pada saat itu juga menjabat sebagai Perdana Menteri pertama Timor Leste, Nicolau dos Reis Lobato. Lobato tewas setelah tertembak di perut saat bertempur di lembah Mindelo, pada tanggal 31 Desember 1978. Karena prestasi ini, Prabowo mendapatkan kenaikan pangkat.
Setelah kembali dari Timor Timur, karir militernya Prabowo terus melejit. Pada tahun 1983, Prabowo dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teros (Gultor) Komando Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus). Setelah menyelesaikan pelatihan "Special Forces Officer Course" di Fort Benning, Amerika Serikat, Prabowo diberi tanggungjawab sebagai Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara.

Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma

Pada tahun 1996, Komandan Kopassus Prabowo Subianto memimpin operasi pembebasan sandera Mapenduma. Operasi ini berhasil menyelamatkan nyawa 10 dari 12 peneliti Ekspediti Lorentz '95 yang disekap oleh Organisasi Papua Merdeka. 5 orang yang disandera adalah peneliti biologi asal Indonesia, sedangkan 7 sandera lainnya adalah peneliti dari Inggris, Belanda dan Jerman[2]..

Ekspedisi Gunung Everest

Pada tanggal 26 April 1997, Tim Nasional Indonesia ke Puncak Everest berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi dunia setelah mendaki melalui jalur selatan Nepal. Tim yang terdiri dari anggota Kopassus, Wanadri, FPTI, dan Mapala UI ini diprakarsai oleh Komandan Jendral Kopassus, Mayor Jendral TNI Prabowo Subianto [3]. Ekspedisi dimulai pada tanggal 12 Maret 1997 dari Phakding, Nepal.
Keberhasilan ekspedisi ini menjadikan Indonesia negara pertama dari kawasan tropis, sekaligus juga negara di Asia Tenggara pertama yang mencatat sukses menggapai puncak Everest[4].

Kontroversi dan Dugaan Pelanggaran HAM

Dugaan Percobaan Penculikan Petinggi Militer

Pada tahun 1983, kala itu masih berpangkat Kapten, Prabowo diduga pernah mencoba melakukan upaya penculikan sejumlah petinggi militer, termasuk Jendral LB Moerdani[5], namun upaya ini digagalkan oleh Mayor Luhut Panjaitan, Komandan Den 81/Antiteror[6]. Prabowo sendiri adalah wakil Luhut saat itu.

Dugaan Pelanggaran HAM di Timor Timur

Pada tahun 1990-an, Prabowo diduga terkait dengan sejumlah kasus pelanggaran HAM di Timor Timur. Pada tahun 1995, ia diduga menggerakkan pasukan ilegal yang melancarkan aksi teror ke warga sipil[7]. Peristiwa ini membuat Prabowo nyaris baku hantam dengan Komandan Korem Timor Timur saat itu, Kolonel Inf Kiki Sjahnakrie, di kantor Pangdam IX Udayana. Sejumlah lembaga internasional menuntut agar kasus ini dituntaskan[8]. Menurut pakar hukum Adnan Buyung Nasution, kasus ini belum selesai secara hukum karena belum pernah diadakan pemeriksaan menurut hukum pidana[9].

Dugaan Penculikan Aktivis Demokrasi

Pada tahun 1997, Prabowo diduga mendalangi penculikan dan penghilangan paksa terhadap sejumlah aktivis pro-Reformasi[10]. Setidaknya 14 orang, termasuk seniman 'Teater Rakyat' Widji Thukul, aktivis Herman Hendrawan, dan Petrus Bima masih hilang dan belum ditemukan hingga sekarang. Mereka diyakini sudah meninggal.[11]. Prabowo sendiri mengakui memerintahkan Tim Mawar untuk mengeksekusi operasi tersebut[12]. Namun demikian, Prabowo belum diadili atas kasus tersebut hingga sekarang walau anggota Tim Mawar sudah dijebloskan ke penjara. Para korban dan keluarga korban juga sama sekali belum memaafkannya dan masih terus melanjutkan upaya hukum. Sebagian berupaya menuntut keadilan dengan mengadakan aksi 'diam hitam kamisan', aksi demonstrasi diam di depan Istana Negara setiap hari Kamis[13].

Dugaan Kerusuhan Mei 1998

Prabowo juga diduga kuat mendalangi Kerusuhan Mei 1998 berdasar temuan Tim Gabungan Pencari Fakta.[14][15]. Dugaan motifnya adalah untuk mendiskreditkan rivalnya Pangab Wiranto, untuk menyerang etnis minoritas, dan untuk mendapat simpati dan wewenang lebih dari Soeharto bila kelak ia mampu memadamkan kerusuhan [16].

Dugaan Kudeta

Juga pada Mei 1998, menurut kesaksian Presiden Habibie dan purnawirawan Sintong Panjaitan[17], Prabowo melakukan insubordinasi dan berupaya menggerakkan tentara ke Jakarta dan sekitar kediaman Habibie untuk kudeta. Karena insubordinasi tersebut ia diberhentikan dari posisinya sebagai Kostrad oleh Wiranto atas instruksi Habibie.
Masalah utama dari kesaksian Habibie ialah bahwa sebenarnya, pasukan-pasukan yang mengawal rumahnya adalah atas perintah Wiranto, bukan Prabowo. Pada briefing komando tanggal 14 Mei 1998, panglima ABRI mengarahkan Kopassus mengawal rumah-rumah presiden dan wakil presiden. Perintah-perintah ini diperkuat secara tertulis pada tanggal 17 Mei 1998 kepada komandan-komandan senior, termasuk Sjafrie Sjamsoeddin, Pangdam Jaya pada waktu itu.
Prabowo yakin ia bisa saja melancarkan kudeta pada hari-hari kerusuhan di bulan Mei itu. Tetapi yang penting baginya ia tidak melakukannya. “Keputusan memecat saya adalah sah,” katanya. “Saya tahu, banyak di antara prajurit saya akan melakukan apa yang saya perintahkan. Tetapi saya tidak mau mereka mati berjuang demi jabatan saya. Saya ingin menunjukkan bahwa saya menempatkan kebaikan bagi negeri saya dan rakyat di atas posisi saya sendiri. Saya adalah seorang prajurit yang setia. Setia kepada negara, setia kepada republik”[18].

Sepak Terjang Prabowo di Dunia Usaha

Setelah meninggalkan karier militernya, Prabowo memilih untuk mengikuti karier adiknya Hashim Djojohadikusumo, menjadi pengusaha. Karir Prabowo sebagai pengusaha dimulai dengan membeli Kiani Kertas, perusahaan pengelola pabrik kertas yang berlokasi di Mangkajang, Kalimantan Timur. Sebelumnya, Kiani Kertas dimiliki oleh Bob Hasan, pengusaha yang dekat dengan Presiden Suharto[19]. Prabowo membeli Kiani Kertas menggunakan pinjaman senilai Rp. 1,8 triliun dari Bank Mandiri[20].
Selain mengelola Kiani Kertas, yang namanya diganti oleh Prabowo menjadi Kertas Nusantara, kelompok perusahaan Nusantara Group yang dimiliki oleh Prabowo juga menguasai 27 perusahaan di dalam dan luar negeri. Usaha-usaha yang dimiliki oleh Prabowo bergerak di bidang perkebunan, tambang, kelapa sawit, dan batu bara[21].
Banyak kalangan menilai, Prabowo cukup sukses dalam berusaha. Pada Pilpres 2009, Prabowo ialah cawapres terkaya, dengan total asset sebesar Rp 1,579 Triliun dan US$ 7,57 juta[22], termasuk 84 ekor kuda istimewa yang sebagian harganya mencapai 3 Milyar per ekor serta sejumlah mobil mewah seperti BMW 750Li dan Mercedes Benz E300[23]. Kekayaannya ini besarnya berlipat 160 kali dari kekayaan yang dia laporkan pada tahun 2003. Kala itu ia hanya melaporkan kekayaan sebesar 10,153 Milyar[24]

Karir Politik Prabowo

Pemilu 2004

Prabowo memulai kembali karir politiknya dengan mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Golkar pada Konvesi Capres Golkar 2004. Untuk pencalonan ini, tim suksesnya khusus menyewa Alex Castinallos, konsultan kampanye Partai Republik Amerika Serikat yang berhasil mendudukkan George W Bush di Gedung Putih dan konsultan media iklan TV, David Axelrod[25]. Meski lolos sampai putaran akhir, akhirnya Prabowo kandas di tengah jalan. Ia kalah suara oleh Wiranto.
Tanggal 5 Desember 2004 dia terpilih sebagai ketua umum HKTI mengalahkan Setiawan Jodi dan Ja'far Hafsah[26][27].

Pemilu 2009

Pada bulan Mei 2008 Prabowo gencar tampil di televisi dalam bentuk iklan layanan masyarakat yang disponsori oleh HKTI, sebuah kelompok tani Indonesia yang digunakannya sebagai mesin politik untuk Pilpres 2009, sebagai ketua umum organisasi tersebut dengan pesan untuk menggunakan produk dalam negeri. Pada 9 Mei 2008 Partai Gerindra menyatakan keinginannya untuk mencalonkan Prabowo menjadi calon presiden pada Pemilu 2009 saat mereka menyerahkan berkas pendaftaran untuk ikut Pemilu 2009 pada KPU [28]. Namun belakangan, setelah proses tawarmenawar yang alot, akhirnya Prabowo bersedia menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri. Keduanya mengambil motto 'Mega-Pro'. Keduanya juga telah menyelesaikan persyaratan administratif KPU dan berkas laporan kekayaan ke KPK.
Deklarasi Mega-Prabowo dilaksanakan di tempat pembuangan sampah Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat[29]. Sekalipun diset "merakyat", deklarasi ini menghabiskan ongkos Rp 962 juta.[30] . Deklarasi ini juga mendapat resistensi sejumlah organisasi pembela Hak Asasi Manusia yang berencana akan berunjuk rasa di sejumlah tempat.[30]
Dalam berbagai iklan dan kampanyenya, pasangan Mega-Prabowo mengusung konsep 'Ekonomi Kerakyatan'.
Walau terdengar manis, sejumlah kritik pun dilayangkan pada konsep ekonomi ini. Sebagian menganggapnya sebagai Ekonomi Komando yang selain otoriter juga sudah pernah dicoba di era Soekarno dan gagal, terbukti kenaikan harga dan inflasi 650% per tahun dan kelaparan terjadi di sejumlah tempat[31][32]. Sebagian lagi menganggap konsep ini sekedar 'Kerakyat-rakyatan', karena 'Ekonomi Kerakyatan' sudah pernah dicoba dua kali, pertama tahun 1993-1998 melalui Bappenas, dan kedua tahun 1998 melalui Kementrian Koperasi dan UKM. Dua-duanya dinilai gagal menyejahterakan rakyat dan justru menyebabkan kredit macet. Dalam Pemilu 1999 PDIP dan Megawati juga berjanji 'membela wong cilik' [33][34].
Hasil hitung cepat beberapa lembaga survei, yakni LSI(Lembaga), LSI(Lingkaran), LP3ES, Puskaptis, CIRUS, LRI, dan Quick Count Metro TV, memprediksi pasangan Megawati-Prabowo kalah telak dari pasangan SBY-Boediono, dan Pemilu Presiden 2009 berakhir dalam satu putaran. Hasil Perhitungan Manual KPU yang diumumkan 25 Juli 2009 tak jauh berbeda dengan hasil hitung cepat. Megawati dan Prabowo tidak hadir dalam acara penetapan hasil tersebut meski UU No.42 Tahun 2008 Tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden mengamanatkan bagi tiap pasangan calon untuk hadir dalam penetapan hasil Pilpres[35]. Dua pasangan lainnya, JK-Wiranto dan SBY-Boediono hadir dalam acara ini. Pasangan Megawati-Prabowo menolak hasil Pemilu ini dan masih melakukan gugatan hukum ke Mahkamah Konstitusi.

Pemilu 2014

Partai Gerakan Indonesia Raya telah menyatakan akan mengusung Prabowo sebagai calon presiden pada pemilihan presiden 2014[36]. Prabowo sendiri sudah menyatakan kesediaannya untuk dicalonkan sebagai presiden, jika mendapat dukungan dari rakyat[37].
Walaupun beberapa lembaga survei mencatat elektabilitas Prabowo tertinggi dibandingkan dengan calon-calon presiden lainnya[38], tidak sedikit pengamat politik yang meyakini kalau langkah Prabowo akan terganjal elektabilitas Partai Gerakan Indonesia Raya yang masih sangat rendah[39]. Namun, poitisi senior Permadi mengatakan, Megawati Soekarnoputri berjanji akan mencalonkan Prabowo sebagai presiden pada pemilihan presiden 2014[40].

Gelar Kehormatan

Marga Lumban Tobing

Pada tanggal 17 Juni 2009, Prabowo dinyatakan sebagai anggota marga Lumban Tobing. Selain Prabowo, adik kandung Prabowo, Hashim Djojohadikusumo juga diterima sebagai anggota marga tersebut[41]. Penganugerahan marga tersebut difasilitasi oleh Persatuan Punguan Siraja Lumban Tobing (PPSLB) dan berlangsung di Danau Toba Convention Center, Medan[42].

Gelar Adat Tongkonan

Pada tanggal 28 Desember 2011, Prabowo menerima gelar adat Tongkonan dari masyarakat adat desa Siguntu, Rantepao, Toraja Utara[43]. Pemberian gelar adat yang dibarengi dengan pesta duka Rambu Solo disaksikan oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu`mang, Panglima Kodam VII/Wirabuana Mayjen Muhammad Nizam, Bupati Tanah Toraja Theofillus Allorerung, Bupati Toraja Utara Frederik Batti Sorring beserta ribuan warga setempat.
Didahului oleh:
Siswono Yudohusodo
Ketua Umum
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia

5 Desember 2004 - sekarang
Digantikan oleh:
masih menjabat
Didahului oleh:
Eddie M. Nalapraya
Ketua Umum
Ikatan Pencak Silat Indonesia

24 Agustus 2007 - sekarang
Digantikan oleh:
masih menjabat
Didahului oleh:
Aries Muftie
Ketua Umum
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia

6 Agustus 2008 - sekarang
Digantikan oleh:
masih menjabat
Didahului oleh:
-
Ketua Dewan Pembina
Partai Gerakan Indonesia Raya

12 Juli 2008 - sekarang
Digantikan oleh:
masih menjabat
Jabatan militer
Didahului oleh:
Subagyo H.S.
Danjen Kopassus
Desember 1995 - Maret 1998
Digantikan oleh:
Muchdi PR
Didahului oleh:
Soegijono
Pangkostrad
20 Maret 1998 - 22 Mei 1998
Digantikan oleh:
Johny J. Lumintang

Pranala luar

Rujukan

  1. ^ (Indonesia) "Letjen Prabowo Dicopot ", (Banjarmasin Post). Diakses pada 8 Mei 2008.
  2. ^ Mapenduma, , "Membebaskan Sandera Cara Mapenduma ", Tempo Interaktif, 12 Januari 2004. Diakses pada 28 Desember 2011.
  3. ^ http://www.kopassus.mil.id/page.php?lang=id&menu=page_view&page_id=86
  4. ^ Di Puncak Himalaya Merah Putih Kukibarkan, Dr Nasir Tamara et al, 1997
  5. ^ Subroto, Hendro. PERJALANAN SEORANG PRAJURIT PARA KOMANDO. 2009. Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta.
  6. ^ http://hariansib.com/2009/03/gagalkan-penculikan-jenderal-luhut-layak-dapat-bintang/
  7. ^ http://laleristana.dagdigdug.com/2009/02/09/siar-xpos-prabowo-come-back/
  8. ^ http://www.etan.org/et/1998/november/1-7/04prosec.htm
  9. ^ http://www.rnw.nl/id/bahasa-indonesia/article/buyung-nasution-kasus-ham-prabowo-belum-selesai
  10. ^ (Indonesia) Agus Supriyanto. "Prabowo dan Sjafrie Tak Penuhi Panggilan Komnas HAM ", (tempointeraktif), 3 Juni 2012. Diakses pada 7 oktober 2008.
  11. ^ http://www.detiknews.com/read/2005/06/14/145425/381113/10/14-korban-penculikan-yang-diyakini-sudah-meninggal
  12. ^ (Indonesia) Komunitas Informasi Terbuka. "TIM MAWAR AKAN MENUNTUT BALAS ", (siarlist), 11 April 1999. Diakses pada 7 oktober 2008.
  13. ^ http://www.kontras.org/index.php?hal=kamisan
  14. ^ (Indonesia) Agus Supriyanto. "Prabowo dan Sjafrie Tak Penuhi Panggilan Komnas HAM ", (tempointeraktif), 3 Juni 2012. Diakses pada 7 oktober 2008.
  15. ^ Ester Indahyani Jusuf, dkk. KERUSUHAN MEI 1998 – FAKTA, DATA&ANALISA. 2005. Jakarta. Kerjasama Solidaritas Nusa Bangda, APHI, dan TIFA.
  16. ^ Femi Adi Soempeno& AA Kunto A. PERANG PANGLIMA – SIAPA MENGKHIANATI SIAPA?. 2009. GALANG PRESS, Yogyakarta.
  17. ^ Subroto, Hendro. Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando.2009. Jakarta: KPG
  18. ^ http://adibsusila.blogspot.com/2008/07/buku-putih-prabowo.html
  19. ^ http://bisnis.vivanews.com/news/read/60541-pabrik_kertas_prabowo_terbesar_di_asean
  20. ^ http://www.kabarsaham.com/2011/kejagung-isyaratkan-sp3-kasus-pt-kiani-kertas.html
  21. ^ http://bisnis.vivanews.com/news/read/60541-pabrik_kertas_prabowo_terbesar_di_asean
  22. ^ http://mediacenter.kpu.go.id/berita/635-kpu-umumkan-harta-kekayaan-dan-dana-awal-kampanye-caprescawapres.html
  23. ^ http://indonesiamemilih.kompas.com/read/xml/2009/05/20/05460516/Alamak.Kuda.Prabowo.Harganya.Rp.3.Miliar
  24. ^ Syavira, Famega; Cheta Nilawaty, Tomi Aryanto, "Kekayaan Prabowo 1,7 Triliun ", Tempo Interaktif, 19 mei 2009. Diakses pada 27 januari 2010.
  25. ^ http://nasional.vivanews.com/news/read/1916-setelah_semedi_di_yordania
  26. ^ (Indonesia) Tempointeraktif. "Prabowo Ikut Bursa Calon Ketua HKTI ", (Tempointeraktif), 3 Desember 2004. Diakses pada 7 Oktober 2008.
  27. ^ (Indonesia) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia. "Ketua Umum Prabowo Subianto". HKTI. Diakses pada 7 Oktober 2008.
  28. ^ (Indonesia) M. Rizal Maslan. "Datangi KPU, Partai Gerindra Usung Prabowo Sebagai Capres ", (Detik.com), 9 Mei 2008. Diakses pada 7 Oktober 2008.
  29. ^ http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/18/13471323/deklarasi.mega-pro.24.mei.di.bantar.gebang
  30. ^ a b TMC; Rudi P, "Deklarasi Megawati-Prabowo Mengundang Demo ", Tempo Interaktif, 23 mei 2009. Diakses pada 27 januari 2010.
  31. ^ http://id.news.yahoo.com/dtik/20090608/tpl-kubu-sby-program-ekonomi-mega-prabow-b28636a.html
  32. ^ http://bisnis.vivanews.com/news/read/62629-_capres_jangan_eksperiman_sistem_ekonomi_
  33. ^ F Rahardi. Ekonomi Kerakyat-rakyatan. Opini. KOMPAS 28 Mei 2009.
  34. ^ http://adibsusilasiraj.blogspot.com/2009/06/ekonomi-kerakyat-rakyatan.html
  35. ^ Pramono, , "Tak Ada Sanksi Untuk Mega-Prabowo ", Tempo Interaktif, 25 Juli 2012. Diakses pada 27 Januari 2010.
  36. ^ http://politik.vivanews.com/news/read/198671-prabowo-pasti-maju-2014
  37. ^ http://www.tribunnews.com/2011/12/12/prabowo-siap-maju-capres-2014
  38. ^ http://www.rakyatmerdekaonline.com/read/2011/11/02/44373/Tidak-Ada-yang-Lebih-Tangguh-dari-Prabowo-
  39. ^ http://politik.vivanews.com/news/read/198848-ada-perjanjian-pdip-calonkan-prabowo-di-2014-
  40. ^ http://politik.vivanews.com/news/read/198848-ada-perjanjian-pdip-calonkan-prabowo-di-2014-
  41. ^ "Prabowo Resmi Sandang Marga Lumban Tobing ", KOMPAS, 17 Juni 2012. Diakses pada 22 Agustus 2010.
  42. ^ "Difasilitasi PPSLB, Prabowo Dikukuhkan Marga Lumban Tobing Nomor 15 Turunan Raja Sumurung ", Sinar Indonesia Baru, 18 Juni 2012. Diakses pada 22 Agustus 2010.
  43. ^ "Prabowo terima gelar adat Toraja ", Kantor Berita Antara, 28 Desember 2011. Diakses pada 29 Desember 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VIDEO (250 x 190)